Jatuh dalam Perjuangan Cinta

Dua tahun berlalu dari proses metamorfosa yang tak begitu sempurna untuk menjadi manusia ideal sang khalifah di bumi ini
Hijrah merupakan semangat yang diutarakan, di ucapkan oleh lisan, dan mulai dijalankan dengan perilaku dan aku kian semangat nenyambut kehidupan yang baru
Namun, sayang proses ini tak sejalan dengan harapan, melenceng dari arah sasaran hingga tersesat di padang kehinaan, semua kacau tak sesuai harapan.
Menghisab diri sambil mengukur jarak langkah yang telah di tempuh, ternyata harapan yang mulia tak diiringi oleh niat yang benar tulus .
Sulit untuk menjelaskan apa yang telah dilalaikan oleh jiwa, sehingga raga ini terasa menderita, salah dalam berbahasa tak mampu untuk berwacana, yang ada makin merasa jauh sekali dari asa.
Putus asakah aku ? Tidak ! Biarkan semua yang bisa ku rasakan menjadi pelengkap kecewa sebagai penawar rasa, pengobat rindu yang hinggap di angan-angan yang datang tak terkira
Itu ku katakan cinta, ia memberikan harapan cahaya terang dalam gelapnya ruang penyesalan, ia memberikan ketenangkan pada jiwa ketika hati mulai melupakan-Nya. Perasan ini indah, ia bermacam warna, pelengkap kecewa dan rindu, dalam kebersamaan yang kuharap abadi sampai nanti kita bisa bersama.
Untuk kalian semua yang telah memberi warna dalam kejenuhan di awal permulaan aku beranjak menjadi manusia,ku akui aku memang kecewa, marah, merasa terhina dan tak bisa apa, namun rasa seringkali datang tak bersama, ia juga memberikan semangat, kekuatan, keberanian untuk senantia berjuang dalam kebenaran melawan kejahilan dalam langkah perjuangan abadi.
Kita semua belajar berkorban mulai materi, waktu, tenaga dan rasa yang tak seberapa. Akan kuterima dengan lapang dada sebagai pewarna dari lika liku perjalanan pergerakan yang panjang.

Malam selasa, 5 desember 2017

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Hampa, pikiran Kacau

KAMMI akan terus bergerak